Kamis, 21 Mei 2015

Enterprise

Cerita Pendek Ahmad Shofiyullah

Malam ini kampusterlihat sepi dan sekarang pukul 21.00 WIB, angin bertiup membawakan udara khasmalam hari. Lumayan dingin untuk daerah yang berada di dataran tinggi. KulihatZakki berdiri di teras Kampus.
    “Zak, Kok sendirian? Ohya kamu ngapain malam ini di kampus, tumben sekali kau disini?”
    “Ehh.. ternyata kauSind!, emm….cuma ingin melihat suasana kampus pada malam hari, kan aku jarangnongol di kampus ketika malam, apa lagi ini malam senin”
    Memang ada yang berbedapada malam ini, biasanya malam senin banyak mahasiswa yang berada di kampus,entah mengerjakan tugas atau sekadar berselancar di dunia maya
    “Oh ya Zak, kau adaacara malam ini?”
    “Kayaknya gak ada Sind,emangnya kenapa?”
    Mendengar jawaban Zakki,Aku teringat bahwa Paulus, Ayuk, Dika, Yasrib dan Monika sedang nongkrong dikafe “Enterprise”. Letaknya yang  berada di jalan Arjuna yang lumayan jauh darikampus. Aku berniat untuk mengajak Zakki ngopi bareng dengan Paulus, yasrib danMonika.
    “zak, ikut ngopi yuk,dengan kawan kawan, sudah lama kita tidak ngopi bareng” ajakku pada zakki
    “sama siapa apa Sind?”
    “ada Yasrip, Monica,Ayuk, Dika, dan Paulus, Gimana?”
    “siapa.. siapa? Paulus,yasrib dan Monika juga ikut?”
    “iya lah, memangnyakenapa Zak? Bukankah mereka teman kita juga?”
    “Ah.. Malas ah, Kau tausendirikan tentang mereka?”
    “Iya Zak, aku tahu, meskipunmereka berlainan keyakinan dengan kita, Paulus yang beragama protestan, Yasribyang katolik, dan monika yang Budha, apakah menjadi persoalan yang besar dalampertemanan dengan mereka?”
Zakki tidak menjawabpertanyaanku, kini dia mulai diam, kulihat wajahnya yang mulai menggrututerhadap apa yang aku ucapkan barusan.
    “Gimana Zak? Ayo lah..kita hidup di negara kesatuan, Bukankah negara kita menganut Bhinika TunggalIka?” Lanjutku
    “Sudah lah Zak, yukberangkat untuk hari ini kau ku traktir, Gimana?”
    “Ya sudahlah, Sind.”
    “Nah gitu dong.”
    Kami sudahi percakapandan langsung menuju ke kafe “Enterprise”.
    Jarak antara Kafedengan kampus cukup lumayan jauh, berkisar tujuh kilo meter. Kami memilihmenggunakan sepeda motor katimbang mobil yang Zakki bawa.
    Zakki adalah seoarngmuslim yang lahir dari keluarga Kyai, lingkungan yang selalu ditemui Zakkisebelum menjadi mahasiswa selalu bernuansa Islami, bahkan nyaris dia tak pernahbertemu dan bertutur sapa dengan orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya,karena dulu dia pernah bercerita tentang dirinya, keluarganya dan lingkungandisekitarnya, wajar memang Zakki berperilaku demikian, berperilaku membeda-bedakanteman dalam pergaulan. Banyak kawan kawan yang menganggap Zakki merupakan orangyang unik, keunikan tersebut karena dia mampu berpegang teguh pada agamanyadalam kehidupan kampus non keagamaan, seperti selalu tepat waktu dalam sholatmaupun kewajiban yang yang lain, dan dia selalu menjaga jarak dengan lain jenis.Dan banyak juga yang bilang bahwa dia merupakan orang yang layak dicontoh,tetapi anggapan kawan kawan berbeda denganku, menurutku Zakki belum paham betultentang agamanya jika dia berperilaku demikian, karena aku berasumsi pada salahsatu dalil yang mengatakan agamamu adalah agamamu dan agamaku adalah agamaku,di sana dijelaskan hanya dalam persoalan agama bukan dalam persoalan sosial,dan menurutku orang yang berpegang teguh pada agamanya adalah orang yang bisamembedakan mana agama dan mana sosial, dan mampu menempatkan keduanya di tempatyang tepat.
    Sepanjang perjalanan,kami tak banyak bicara, sesekali ku melihat wajah Zakki lewat spion motor.Wajah yang masih menggrutu.
Kami lebih memilihjalan alternatif dari pada jalan raya umumnya, karena jalan alternatif lebihcepat untuk menuju kafe jika dibandingakan dengan jalan raya, jika menggunakanjalan alternatif hanya waktu tempuh berkisar lima menit karena hanya berjarakempat kilo meter saja namun jika mengambil jalan raya membutuhkan waktu tempuhberkisar sepuluh menit karena berjarak tujuh kilo meter dengan. Tanpa kusadariaku terlalu banyak melamun dan tiba-tiba suara klakson Truk memecah lamunanku,keseimbangan kendaraan motor tak dapat kukendalikan lagi dan “Bruakkk..” motorkami menabrak truck itu.
                                                                                                ***
    Dua hari kemudian Zakkibaru tersadar, Zakki melihat kakinya kini diperban dan dia merasa susah untukmenggerakkan kakinya
    “Di mana aku?”
    Zakki melihat sekeliling,hanya ada ibunya yang tertidur lelap dengan posisi duduk berada di sampingku
    “Alhamdulillah kamu udah sadar, Zak.”
    “Aku di mana Bu? Dan kenapa kakikudiperban?”
    “Kau berada di rumah sakit, Nak! Kakimupatah karena kecelakaan kemarin”
    “Kecelakaan Bu?”
    Zakki baru teringat tentangkejadian yang lalu, ketika dia hendak ke kafe dengan Sind.
    “Kejadian lengkapnya bagaimana Bu?”
    Lalu ibu  Zakki menceritakan dengan runtut kejadian yangtelah terjadi. Karena waktu itu Ketika zakki berboncengan dengan Sind, pikiranZakki tidak fokus dalam perjalanan, hal yang ia pikirkan adalah ketidaksukaanZakki untuk bertemu dengan Paulus, yasrib dan Monika, dan Zakki meminta Ibunyauntuk menceritakan apa yang telah terjadi dalam kecelakaan tersebut.
    “Jadi yang menyelamatkanku adalah Paulus,yasrib dan Monika?”
    “Iya nak, kebetulanwaktu itu dia balik lagi ke kosnya, katanya ada sesuatu yang tertinggal, ehh.. ketikabalik mau balik lagi ke kafe di jalan mereka melihatmu dan Sind terkapar ditengah jalan dengan mengeluarkan banyak darah.”
    “Lalu Sind di mana bu?”
    Ibu Zakki terdiam, diatak mampu mengatakan apa yang telah terjadi pada Sind, karena Ibu Zakki tahu,bahwa Sind adalah kawan terdekat Zakki.
    “Bu.. Sind dimana? Danbagaimana keadaannya? Apakah dia baik baik saja?”
    Zakki semakin penasaran dengan keadaankawannya, terlihat mukanya yang mulai bingung karena takut jika terjadi apa apadengan Zakki.
    “Sind telah berpulang,Nak. Kamu yang sabar ya?”
    Mendengar kabar ituperasaan Zakki bagai bulan purnama yang pecah dihari spesialnya, karena orangyang paling dekat dengan dia kini telah berpulang ke sisi Tuhan, Zakki yang takpernah menangis sebelumnya kini mulai bercucuran air mata, dia sudah tidakdapat melihat kawan terbaiknya lagi dan dia tidak menyangka bahwa kemarinketika mereka berboncengan adalah hari terqakhir untuknya, dan dia amat sangatmenyesal karena memperlihatkan wajah tak senang ketika Sind mengajaknya kekafe.
    Selang beberapa menitkemudian suara ketukan pintu kamar yang ia huni di rumah sakit terdengar
    “Masuk saja.”
    Terlihat beberapa wajahtak asing dihadapan Zakki
    “Kaa..kaa…..kalian?”ucap Zakki dengan terbata bata
    Lanjut Zakki “Sind?Benarkah itu dirimu?”
    Zakki masih tidakpercaya pada apa yang ia lihat sekarang ini, orang yang telah dikabarkan ibunyameninggal kini berada di depannya,.
    “Iya zak, ini aku,..Sind, kawan terdekatmu.”
    Tanpa di komando airmata Zakki mulai deras karena kawan terbaiknya masih hidup dan tepat berada didepannya, selain sind ada juga Paulus, yasrib dan Monika yang berada dibelakang kursi roda Sind
    “Zak, mereka adalahpahlawan kita” Ucap Sind sambil menunjuk Paulus, Yasrib dan Monika
    “Coba kalau tidak adamereka, apakah kita masih bisa bertatap muka?” Lanjut Sind.
    Wajah yang dulu taksuka dengan Paulus, yasrib dan Monika kini telah berubah, Zakki sudah bisamenerima Paulus, yasrib dan Monika dalam kehidupan sehari hari, dan dia baruteringat pada sebuah hadist yang intinya orang yang akan membantumu bukanlahsanak saudaramu, tetapi tetanggamu dan pada hadist yang lain yang artinya tiadakesempurnaan iman seseorang jika dia tidak dapat rukun dengan tetangganya. Paulus,yasrib dan Monika merupakan tetangganya karena kos mereka yang tidak terlalunjauh, serta merka merupakan orang orang yang dekat dengan Zakki tanpa Zakkisadari. Dan kini mereka sudah berada disekeliling Zakki
    “Zakki.. Zak..?” UcapPaulus
    Zakki tidak menjawabucapan paulus dan tiba-tiba Zakki memeluk erat paulus
    “Ul, maafkan aku, yangselalu membedakanmu dalam pertemanan…”
    Isak tangis Zakki pecahtak terhingga karena menyadari bahwa pentingnya sebuah pertemanana tanpamembedakan keyakinan
    “Sudahlah zak,  tidak apa-apa kok, kamu tidak perlu memintamaaf.”
    “Tidak Ul, aku yangsalah dan aku harus meminta maaf.”
    Kini semua terharumelihat pelukan mereka termasuk, Sind, Yasrib dan Monika.
    “Syukurlah..” Ucap Sind
    Sind merasa lega karenadapat menyatukan Zakki dengan Paulus, yasrib dan Monika dalam pertemanan tanpamembeda-bedakan sebuah keyakinan
                                                                                                           ***
    Satu bulan kemudian
    “Zak, kau ada kegiatanmalam ini.” Ucap Monika
    “Hemm.. kayaknya malamini gak ada kegiatan, memangnya kenapa Ka?”
    Belum sempat Zakkimenjawab pertanyaan Monika, datanglah Paulus, dan yasrib
    “Hai Bro.. wahh barunongol di kampus,sudah sehat kau?” Tanya Yasrib
    “Yahh.. Alhamdulillah sudah bisa jalan meskipundengan bantuan kayu penyangga.”
    “Gimana kabar kaliansemua?” Lanjut Zakki
    “Sehat dong.” Jawabmereka berdua serentak.
    “Kau malam ini adakegiatan?” Tanya Paulus.
    “Ahh…gak ada kok?Emangnya kenapa? Oh iya Sind Kemana kok tidak terlihat?”
    “Ohh…Sind? Dia lagi adakegiatan Obsevasi.” jawab Paulus
    “Nah…berhubung Zakkitidak ada kegiatan, bagaimana kalau kita rayakan hari pertama dia ngampussetelah lama tak terlihat di Kafe Enterprise?” Ucap Yasrib
    “Setuju.” jawab Monikadan Paulus bersamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar